Rabu, 14 Agustus 2013

Handphone, Feature Phone dan Smartphone


Jika dulu ada sebutan hp sejuta umat untuk Nokia 8250 karena hampir setiap orang menggunakannya, sekarang sudah jadi pemandangan yang biasa melihat smartphone berbagai merk dan model bertengger di etalase toko handphone. Lantas apa yang menjadikan smartphone laris manis bak kacang goreng? Berikut sedikit ulasannya.

Handphone
Hemat energi, hemat biaya. Sesuai minimnya fasilitas yang ditawarkan, handphone jenis ini dibanderol dengan harga miring pula. HP ini biasanya hanya dapat digunakan untuk kebutuhan dasar komunikasi seperti telepon dan SMS saja. Namun HP ini dikenal kuat dan tahan banting karena masih dapat berfungsi dengan normal meskipun jatuh berkali-kali. Karena minim fitur yang boros energi, daya tahan HP ini juga awet, bahkan ada vendor yang mengklaim kekuatan standby ponselnya hingga satu bulan untuk sekali charging. Jika produk terdahulu menggunakan layar monochrom sebagai tampilannya, maka handphone keluaran sekarang sudah berani mengadopsi layar berwarna.


Feature Phone
Adalah generasi penerus handphone biasa, dan merupakan transisi antara handphone dengan smartphone. Selain fungsi dasar komunikasi, HP ini biasanya dilengkapi dengan fitur tambahan yang menjadi keutamaan bagi HP tersebut, seperti kamera dan audio. HP ini banyak tersebar di Indonesia, baik produk dari vendor ternama maupun buatan lokal dengan harga bervariasi. Dengan harga yang tak mahal rata – rata feature phone sudah mampu menyuguhkan tampilan dengan layar berwarna bahkan ada vendor dalam negeri yang sudah menggunakan layar sentuh. Selangkah lebih maju dari handphone biasa, feature phone sudah dilengkapi kabel data, bluetooth dan infra red untuk berkoneksi dengan perangkat lain.


Smartphone
Smartphone atau telepon pintar adalah HP yang mempunyai kemampuan canggih seperti komputer. Perbedaan mencolok dengan handphone dan feature phone terdapat pada adanya dukungan sistem operasi untuk mempercepat kinerjanya seperti Android, Windows Mobile, iOS, Linux, Meego, Bada, Asha, Symbian, Blackberry, dll. Selain itu smartphone juga dilengkapi konektivitas lebih lengkap seperti WiFi, 3G maupun 4G, sudah menggunakan prossesor single core sampai quad core, GPS, dan fitur modern lainnya. Banyaknya fitur canggih yang disematkan berimbas pada harga smartphone jadi lebih mahal dari handphone dan feature phone. Kapasitas baterai besar untuk menghidupi smartphone juga terus dikembangkan untuk mengimbangi pemakaian dayanya yang jauh lebih besar.





Selasa, 13 Agustus 2013

Tips naik pesawat terbang pertama kali

Pesawat terbang adalah kendaraan yang bisa terbang di udara. Saat ini pesawat terbang merupakan sarana transportasi yang sangat diminati karena cepat, bebas macet, dan harga tiket yang semakin terjangkau.
Berikut tips sederhana saat naik pesawat domestik untuk pertama kali.


  • Siapkan tiket. Jika membeli di agen perjalanan, pembeli sudah mendapatkan tiket dalam bentuk cetak. Namun jika membeli pada maskapai secara online, email balasan harus di print untuk pemeriksaan petugas bandara.
  • Datang selambat - lambatnya satu jam sebelum jam keberangkatan untuk menghindari antrian masuk terminal dan check-in.
  • Cek barang bawaan dengan teliti dan pastikan sesuai aturan kuota bagasi maskapai. Pisahkan barang berharga ke dalam tas kecil. Sedangkan barang yang kurang berharga bisa disimpan dalam tas besar dan dimasukkan ke bagasi. 
  • Check-in. Siapkan KTP asli dan tiket print out untuk pemeriksaan. Selesai diperiksa, petugas akan memberikan selembar boarding pass (tiket untuk masuk ke dalam pesawat). Perhatikan nomor kursi dan gate (gerbang) keberangkatan yang terteraTas bawaan juga akan diperiksa dan dilabeli. Simpan bukti nomor penitipan tas yang diberikan untuk pengambilan saat tutun dari pesawat. 
  • Airport tax. Besarnya airport tax berbeda untuk setiap bandara. Di Bandara Ahmad Yani Semarang, airport tax dikenakan biaya sebesar Rp 20.000. Sedangkan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta sebesar Rp 30.000, Bandara Ngurah Rai Denpasar sebesar Rp 35.000 dan Bandara Soekarno - Hatta Jakarta Rp 40.000. Biasanya airport tax dibayarkan di counter check-in, tapi ada juga bandara yang menerapkan pembayaran di loket terpisah. Khusus Garuda Indonesia ditetapkan free, karena airport tax sudah digabungkan dengan harga tiket.
  • Menunggu di boarding room. Sebelum masuk boarding room Anda harus melewati pemeriksaan barang kembali. Dan setelah masuk Anda bisa menunggu di tempat duduk sesuai dengan gate yang telah ditentukan. Airport Lounge juga bisa menjadi tempat untuk menghabiskan waktu tunggu. Untuk masuk ke sebuah lounge, umumnya harus membayar sekitar Rp 50.000, atau bisa gratis jika naik pesawat dengan first class atau business class. Jika Anda mempunyai account prioritas di beberapa bank, kartu ATM juga bisa menjadi kartu sakti untuk masuk ke lounge dengan gratis.
  • Menunggu waktu penerbangan pesawat. Bila sudah tiba saatnya naik, antrelah di depan pintu boarding. Siapkan KTP dan boarding pass untuk diperiksa. Setelah mencocokkan nama di KTP dengan di boarding pass, petugas akan menyobek boarding pass penumpang, sebagian diambil petugas, sebagian lagi bisa disimpan.
  • Masuk ke dalam pesawat. Cek kembali nomor kursi Anda, duduklah di kursi yang telah ditentukan, kenakan sabuk pengaman dengan benar, kemudian berdoalah untuk keselamatan dan kelancaran perjalanannya.
  • Awak pesawat akan memberikan petunjuk keselamatan penerbangan dalam dua bahasa, perhatikan kemudian bacalah instruksi keselamatan yang ada di bangku pesawat. Saat lepas landas, makanlah permen untuk mengurangi tekanan pada telinga. Jika sedang flu sebaiknya menunda penerbangan hingga sembuh. Berdasar pengalaman pribadi, melakukan penerbangan saat flu tidak aman, karena bisa membuat nyeri gendang telinga bahkan merusak fungsi gendang telinga. Hal ini disebabkan tidak adanya saluran yang menghubungkan telinga bagian dalam (tengah) dan luar.
  • Mendarat. Lepas sabuk pengaman jika pesawat sudah benar-benar berhenti dan tanda memakai sabuk pengaman sudah dimatikan. Cek barang bawaan, antre saat mengambil tas, tunggu hingga pintu pesawat dibuka. Lalu lanjutkan perjalanan menuju tempat pengambilan bagasi. Tunjukkan nomor bukti penitipan bagasi ke petugas, ambil tas, dan Anda bisa meninggalkan bandara.
Selamat menikmati perjalanan Anda.






Selasa, 06 Agustus 2013

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah

Entah mimpi apa saya sebelumnya, sama sekali tidak ada firasat akan terjadi musibah. Sabtu, 3 Agustus 2013 jadi salah satu tanggal keramat bagi saya. Betapa tidak, sedang bergembira hendak mengambil uang di ATM untuk membeli oleh-oleh Lebaran keluarga dirumah, eh ada motor tak dikenal nyerobot dari sisi kiri. Berikut kisahnya :)

"ATM, bentar lagi nyampe. Oleh - oleh apa yah yang enak?" bisik hati saya ketika melewati terowongan di Jl Arteri Soekarno - Hatta. Sambil menikmati udara pagi Semarang, saya mengayuh pelan pedal seli (sepeda lipat) yang selalu menemani kemana saja saya mau, dan sesekali melirik ke arah kanan berharap ada penjaja kue kering khas Lebaran.

Brakkkkkk.... Aduh, hampir copot jantung saya ketika mendengar ekor seli, tunggangan saya, seolah menjerit kesakitan. Saya tak bisa menoleh dengan leluasa ke arah kanan karena banyak kendaraan lalu lalang, lalu saya putuskan untuk terus mengayuh pedal seli dengan harapan bisa segera pergi dari situasi tak mengenakkan tersebut. Tapi, saya salah duga. Motor penyerobot di belakang juga terus melaju, menghimpit seli hingga tercekik dan mematahkan pedal kirinya. Puas memakan pedal dan crank besi si cantik seli, kemudian motor itu oleng dan ambruk ke kiri menimpa pengendaranya. Beruntung, semua kendaraan di belakangnya berbelok ke kanan menghindari tabrakan dengan rakitan besi tua tersebut, sehingga pengendaranya leluasa menegakkan motornya kembali. Dan saya sendiri, tetap sekuat tenaga mengayuh pedal kanan yang tersisa hingga terlepas darinya meskipun dengan kondisi tak sempurna.

Sukses membawa seli menepi, sejenak menarik nafas panjang, lalu saya amati body seli secara detil. Banyak keganjilan muncul pada seli, dari slebor belakang, rem, pedal kiri yang hancur, crank besi bengkok bergelombang, setang yang mulai kocak, sangat berbeda dengan body sexy seli sebelum kejadian itu. Ketika angin berhembus, terasa ada yang panas dan perih di punggung saya. Setelah diraba, ternyata benar, ada goresan luka akibat hantaman setang motor tersebut.

Melihat penabrak yang hanya melongo menyaksikan saya meringis kesakitan, seketika emosi saya memuncak. "Mbok ya sing ngati - ati to bu....", ucap saya penuh emosi sambil memungut sandal kiri saya yang tertinggal di dekat motor tua berkarat itu. "Kuwi motore dicek sik, teles - teles ning ngisor kuwi sing bocor apane. Bahaya kuwi...". Wanita setengah baya itu menuruti semua yang saya katakan dengan wajah pucat ketakutan. "Minggir sik, minggir sik ben rak nyalahi liyane sing lewat", sambung saya dengan galak. Dan lagi - lagi wanita setengah baya itu menurut, meminggirkan kemudian memeriksa astrea bututnya. "Nggak papa mbak, ini basah karena air. Motornya biasa buat ngantar ikan di pasar soalnya,", akhirnya keluar juga jawaban darinya. "Mbaknya gak papa, ada yang sakit nggak? Nuwun sewu ya mbak", nadanya sedikit bergetar sambil memandangi saya. "Sebenernya sakit punggung saya, tapi ya wis lah, gak papa. Monggo, ibu pulang aja", putusan terakhir saya ketika melihat celana yang dikenakannya sobek di beberapa bagian, dengan nada merendah.

Tak sabar melihat wanita itu yang tak segera beranjak dari tempatnya, saya segera mengayuh sisa pedal seli memutar arah mencari bengkel sepeda. Astaghfirullah al adzim... Tak terasa air mata mulai membasahi di pipi, teringat pada kuasa Sang Pencipta. Alhamdulillah, kami masih dikaruniai keselamatan sehingga bisa pulang berkumpul berlebaran dengan keluarga masing - masiing.